Dokumen RPL Hotel Nyaman Selalu

RENCANA PENGELOLAAN LINGKUNGAN (RKL)
Kegiatan Pembangunan Hotel Nyaman Selalu
Kecamatan Gunung Pati
Kota Semarang

Oleh :
Windy Indra Ardiansyah
K2D 005 295

JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2008

KATA PENGANTAR

Guna mewujudkan kualitas lingkungan hidup yang tinggi diperlukan suatu program pengelolaan lingkungan yang berkesinam,bungan. Pemantauan lingkungan ini dimaksudkan untuk menekan dampak negative dan mengembangkan dampak positif.

Rencana pemantauan lingkungan ini merupakan tindak lanjut dari Analisis Dampak Lingkungan Pembangunan Hotel, Oleh PT. Nyaman Selalu.

Rencanan pemantauan lingkungan ini disusun berdasarkan pedoman penyusunan Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup yang tertuang dalam perarutaran pemerintah yang berlaku tentang Analisis Dampak Lingkungan Dan Pedoman Umum Penyusunan Analisis Dampak Lingkungan

BAB I
PENDAHULUAN

1.1.LATAR BELAKANG
Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) disusun berdasarkan evaluasi dampak pada Dokumen Analisis Dampak Lingkungan Hidup, sehingga dapat diketahui efektivitas pelaksanaan Rencana Pengelolaan Lingkungan ( RPL ) juga dapat digunakan untuk mendeteksi adanya perubahan lingkungan selama pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu.
Agar Rencana Pengelolaan Lingkungan (RPL) ini dapat dilaksanakan secara efektif dan dapat mendeteksi perubahan komponen/parameter yang terkena dampak besar dan penting, maka harus dipertimbangkan kelompok masyarakat yang terkena dampak dan parameter dampak yang sensitif sehingga jenis, jumlah sampel serta rekomendasi pemantauan yang akan digunakan dapat memenuhi tujuan pemantauan dampak lingkungan pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu.

1.2. TUJUAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
Tujuan disusunnya dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup
ini adalah agar dapat digunakan sebagai:
a. Acuan dalam pelaksanaan pemantauan lingkungan hidup terhadap pengelolaan lingkungan hidup pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu yang dilakukan oleh pemrakarsa PT. Nyaman Selalu
b. Acuan untuk menilai efektivitas upaya pengelolaan hidup pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu yang dilakukan oleh pemrakarsa PT. Nyaman Selalu.
c. Dokumen pemantauan lingkungan yang mengikat semua pihak yang terkait pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu.

1.3.KEGUNAAN PEMANTAUAN LINGKUNGAN
a. Dapat dijadikan umpan balik bagi pemrakarsa, apakah pelaksanaan pengelolaan lingkungan hidup yang dilakukan efektif atau tidak.
b. Untuk mengetahui perubahan keadaan lingkungan hidup sebagai upaya dini serta antisipasi pencegahan dan penanggulangan dampak.
BAB II
RENCANA PEMANTAUAN LINGKUNGAN

Dalam Dokumen Rencana Pemantauan Lingkungan Hidup (RPL) ini akan diuraikan secara ringkas dan jelas rekomendasi tentang rencana pemantauan lingkungan hidup dari pembangunan dan operasional Hotel Nyaman Selalu, Kota Semarang yang akan disajikan menurut tahapan kegiatan (tahap pra-konstruksi, tahap konstruksi, dan tahap operasional dan pemeliharaan) sebagai berikut :

2.1.Tahap Pasca Kontruksi
2.1.1.Sosial Ekonomi dan Kebudayan
1)Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
Pada tahap ini jenis dampak yang dinilai penting dan akan timbul adalah persepsi masyarakat baik yang bersifat positif maupun yang bersifat negatif akan pembangunan hotel nyaman selalu,.
2)Sumber Dampak
a)Survey dan Perizinan
Proses survey awal dan perizinan akan menimbulkan isu-isu positif maupun negatif kepada masyarakat yang tinggal di sekitar kelurahan dan kecamatan gunung pati dimana hotel tersebut akan dibangun.
b)Sosilalisasi
Pada tahapan sosialisasi akan bnerdampak terhadap persepsi masyarakat akan tujuan dari pembangunan hotel nyaman selalu di wilayah mereka, hal ini berimbas pada presepsi positif yang kan terjadi bila proyek tersebit menguntungkan dan negatif bila aspek kerugian yang di timbulkan cukup besar.
3)Parameter Dampak
Adapun tolak ukur yang digunakan untuk mengetahui besarnya dampak yang terjadi adalah Intensitas keluhan dan protes masyarakat serta sikap masyarakat terhadap rencana pembangunan proyek hotel nymana selalu di kecamatan gunung pati ini.
4)Tujuan Pemantauan
Pemantauan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan pra konstruksi ini khususnya pada bidang sosial budaya ini diharapkan dapat memperkecil ketidak sepahaman antara masyarakat dimana proyek tersebut akan di bangun dan pemrakarsa proyek.
5)Metode Pemantauan
Metode yang digunakan untuk memantau dampak yang terjadi pada saat pra konstruksi pada bidang sosial ekonomi dan budaya. Yaitu dengan cara :
Pengumpulan data untuk komponen ketenagakerjaan, dilakukan dengan studi pustaka sedang analisis datanya adalah deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan data untuk komponen persepsi masyarakat, dilakukan dengan wawancara. (dengan teknik sampling). Analisis datanya dengan analisis deskriptif kualitatif.
6)Lokasi dan Periode Pemantauan
Lokasi pemantauan di pusatkan pada pemukiman masyarakat di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan sekali selama tahapan pra konstruksi berlangsung hingga memasuki tahap konstruksi.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan dan pelakasanaan pemanatauan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu.
8)Intitusi Pemantauan
Pelaksana pemantauan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang.

2.2.Tahap Kontruksi
2.2.1.Fisika Kimia
1)Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
a)Penurunan kualitas udara di lingkungan sekitar tapak proyek
b)Peningkatan kebisingan dan getaran di lingkungan sekitar tapak proyek
c)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian di lingkungan sekitar tapak proyek
d)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan di lingkungan sekitar tapak proyek
e)Gangguan kelancaran lalu lintas
f)Kerusakan bangunan di sekitar tapak proyek akibat getaran
g)Gangguan kenyamanan dan estetika
h)Timbulan sampah konstruksi dan sampah yang diakibatkan aktivitas pekerja pada pekerjaan konstruksi
2)Sumber Dampak
a)Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara disebabkan peningkatan partikel debu yang bersumber dari Mobilisasi peralatan kerja, Pengadaan material, Pembentukan dan pematangan lahan dan Kegiatan konstruksi bangunan.
b)Peningkatan kebisingan dan getaran
Peningkatan kebisingan dan getaran bersumber dari Mobilisasi peralatan kerja, Pengadaan material, Pembentukan dan pematangan lahan dan Kegiatan konstruksi bangunan hotel.
c)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian
Meningkatnya debit air disekitar lahan proyek bersumber dari terbukanya lahan yang digunakan dalam pembangunan hotel.
d)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Menurunya kulaitas air bersumber dari terbukanya lahan yang tidak tertutup oleh lahan pada saat pembuatan pondasi, galian tanah, dan tercecernya minyak, oli oleh kendaraan di sekitar poyek.
e)Gangguan kelancaran lalu lintas
Keramian dan kepadatan lalun lintas bersumber dari mobilisasi alat berat dan material serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat konstruksi.
f)Kerusakan bangunan di sekitar tapak proyek akibat getaran
Tingginya volume kendaraan yang keluar masuk lahan proyek dan pemasangan sheet pile serta Kegiatan Pemancangan menyebabkan getaran yang tinggi sehingga dapata merusak bangunan disekitar proyek
g)Gangguan estetika dan kenyamanan
Kenyamanan dan estetika wilayah proyek akan terganggu oleh adanya Mobilisasi peralatan dan material Penyiapan dan pematangan lahan pelaksanaan pekerjaan sipil.demobilisasi peralatan proyek.
h)Timbulan sampah konstruksi
Sampah disekitar tapak proyek akan meningkat yang berupa sisa-sisa konstruksi bangunan.
3)Parameter Dampak
a)Penurunan kualitas udara
SK Gub Jateng No. 8 Tahun 2001
b)Peningkatan kebisingan dan getaran
Kep-048/MENLH/11/1996
Kep-049/MENLH/11/1996
c)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian
Frekuensi banjir yang terjadi
d)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990
Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
e)Gangguan kelancaran lalu lintas
Kelancaran lalu lintas
f)Kerusakan bangunan
Adanya kerusakan bangunan di sekitar lokasi proyek
g)Gangguan kenyamanan dan estetika.
Intensitas dan frekuensi aduan / keluhan, sikap masyarakat tentang aktivitas kegiatan proyek
h)Timbulan sampah konstruksi
Timbulnya limbah padat/sampah pada lokasi proyek Kenyamanan dan estetika
4)Tujuan Pemantauan
Pengelolaan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan konstruksi ini khususnya pada bidang Fisik Kimia ini diharapkan dapat memperkecil dampak negatif yang di dapat dan menyesuaikan dengan ketetapan baku mutu yang terdapat dalam undang-undang.
5)Metode Pemantauan
a)Penurunan kualitas udara
Metode yang digunkan untuk mengumpulkan data partikel debu sebagai kommponen perusak kualitas udara adalah melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat ’dust collector’ yang dilengkapi dengan vacum pump, filter, flow meter, kertas saring, dan genset. Untuk analisis data kandungan partikel debu digunakan formula sebagi berikut :

Keterangan :
C : Kadar Debu (mg/m3­­)
V : Volume Contoh udara yang telah dikoreksi ( m3­)
W1 : Berat kertas setelah pengambilan contoh udara
Wo : Berat kertas saring sebelum pengambilan udara.
b)Peningkatan kebisingan dan getaran
Metode yang digunkan dalam pengumpulan data kebisingan suara adalah melaksanakn pengukuran di lapang dengan menggunakan alat sound meter level model digital yang peka terhadap suara/getaran sampai dengan dua decibel di belakang koma, dalam satuan dVA (decibel).
Metode analisis data untuk kebisingan adalah mengacu pada tingkat kebisingan level siang, malam (Lsm – 24 jam), dengan rumus :

Lsm = 10 Log 1/24 {16.10 0.1 Ls + 8.10 0.1(Llm+10)}

Keterangan :
Lsm = Tingkat kebisingan siang malam atau Leg (24 jam). Untuk pengukuran malam hari ditambah 10 dBA (sesuai RPP-RI, tentang Pengendalian Kebisingan).
c)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian
Metode yang digunkan untuk pengumpulan data debit air (m3/dt) adalah melakukan pengukuran langsung dilapangan terhadap luas penampang saluran irigasi dan kecepatan aliran air yang dilakukan pada 3 titik yang berbeda dalam satu tempat pengukuran.
Metode analisis data terhadap debit saluran urigasi (m2/dt) dengan menggunakn rumus sebagai berikut :
Q = V . A
Dimana
Q : debit saluran irigasi (m3/dt)
A : luas penampang saluran irigasi
V : Kecepatan arus (m/dt)
d)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Metode yang digunkan untuk pengukuran kulaitas air adalah melakukan sampling air di lapangan. Parameter yang langsung diukur secara insitu adalah suhu, bau, rasa, warna, pH, dan DO. Sedangkan parameter lain seperti Nitrogen, Phospor, COD, logam berat, sampel diberi pengawet di lapangan, kemudian dianalisis di lab induk.
Metode analisis data yang digunakan dalam analisis kualitas air sebagaimana yang tertulis dalam baku mutu golongan B atau sesuai dengan metode analisis yang di lakukan di laboratorium setempat.
e)Gangguan kelancaran lalu lintas
Pengumpulan data komponen transportasi lalu lintas dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif.
f)Kerusakan bangunan akibat getaran
Pengumpulan data komponen kerusakan bangunan akibat getaran dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
g)Gangguan kenyamanan dan estetika
Pengumpulan data komponen gangguan kenyaman dan estetika dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
h)Timbulan sampah konstruksi
Pengumpulan data komponen timbulan sampah onstruksi dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan secara visual. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
6)Lokasi dan Periode Pengelolaan
Lokasi pengelolaan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan pengelolaan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk oleh pihak manajemen.
8)Intitusi Pengelolaan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

2.2.2.Sosial Ekonomi dan Budaya
1)Komponen Yang Terkena Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya yang terkena dampak penting :
a)Pertambahan Penduduk
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
c)Persepsi masyarakat
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
2)Sumber Dampak
a)Pertambahan Penduduk
Penyerapan tenaga kerja pada pembangunan proyek hotel menyebabkan terjadinya arus mobilitas perpindahan penduduk pada wilayah sekitar hotel.
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat secara tidak langsung berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja proyek pembangunan hotel dan pemenuhan kebutuhan para pekerja proyek.
c)Persepsi masyarakat
Dampak terhadap presepsi masyarakat bersumber dari rekruitmen tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja, serta perilaku pekerja sehari-hari.
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Perubahan nilai sosial budaya bersumber dari mobilitas tenaga kerja dan interaksi antar tenaga kerja atau antara pekerja dengan masyatrakat sehari-hari selama pembangunan konstruksi berlangsung.
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
Dampak dari kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari aktivitas alat berat, peletakan bahan-bahan bangunan dan kegiatan pembangunan sarana-dan prasarana hotel.
3)Parameter Dampak
Dampak Terhadap komponen ketenagakerjaan diukur dengan jumlah tenaga kerja yang terserap. Tolak ukur dampak terhadap pendapatan adalah SK menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang Ketentuan Upah minimum Tenaga Kerja.
Tolak ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah frekuensi terjadinya kecelakaan kerja dan jumlah tenaga kerja dan warga sekitar yang mengalami kecelakaan.
Tolak ukur dampak pada kegiatan perekonomian dan pendapatan diukur dengan jumlah usaha formal dan informal yang ikut telibat dengan kegiatan proyek.
Sedangkan nilai tolak ukur yang digunakan dalam kehidupan kebudayaan adalah adanya perubahan kebiasaan warga setempat dalam hal adat istiadat.
4)Tujuan Pemantauan
a)Pertambahan Penduduk
Pengelolaan terhadap pertambahan penduduk bertujuan untuk Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pengelolaan terhadap Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat bertujuan untuk Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat dan meningkatkan kegiatan perekonomian di wilayah hotel.
c)Persepsi masyarakat
Pengelolaan terhadap Persepsi Masyarakat adalah untuk Meningkatakan dampak positif proyek bagi masyarakat sekitar
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Pengelolaan terhadap hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek adalah untuk Meningkatkan hubungan positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
Pengelolaan terhadap dampak terjadinya gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek adalah untuk Menjaga kondisi kesehatan pekerja proyek dan masyarakat.
5)Metode Pemantauan
Metode yang digunakan untuk memantau dampak yang terjadi pada saat pra konstruksi pada bidang sosial ekonomi dan budaya. Yaitu dengan cara :
Pengumpulan data untuk komponen ketenagakerjaan, dilakukan dengan studi pustaka sedang analisis datanya adalah deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan data untuk komponen persepsi masyarakat, dilakukan dengan wawancara. (dengan teknik sampling). Analisis datanya dengan analisis deskriptif kualitatif.
Rata-rata pendapatan dihitung dengan rumus :

Dimana :
Xi = Pendapatan
N = Jumlah Sampel
Pengumpulan data komponen kesehatan dan kselamatan kerja, nilai sosial budaya dan kamtibmas dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
6)Lokasi dan Periode
Lokasi pemantauan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi berlangsung hingga memasuki pasca konstruksi.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan pemantauan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk oleh pihak manajemen.
8)Intitusi Pemantauan
Pelaksana Pemantau adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

2.2.3.Biologi
1)Komponen Yang Terkena Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan biologi yang terkena dampak penting adalah:
a)Perubahan Kwantitas Flora Darat
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
2)Sumber Dampak
a)Perubahan Kwantitas Flora Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis flora darat adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan disekitar proyek.
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis fauna darat adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan disekitar proyek sehingga terjadinya gangguan siklus rantai makanan.
3)Parameter Dampak
Sebagai tolak ukur dampak yang terjadi pada komponen biologi adalah melihat indeks keanekaragaman yang ada, dan nilai kemerataan dari fauna dan flora darat yang terdapat di sana. Besarnya angka yang ditunjukan dapat dijadikan acuan untuk proses pengelolaan dampak hotel ini.
4)Tujuan Pemantauan
a)Perubahan Kwantitas Flora Darat
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya yang terancam punah seperti ki-kuda dan pohon body, akibat dari pembangunan proyek.
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya yang terancam punah, akibat dari pembangunan proyek.
5)Metode Pemantauan
Metode yang digunakan dalam pemantauan (pengumpulan) data baik tanaman maupun hewan adalah melakukan sampling langsung dilapangan.
Analisa data yng dipakai untuk mengukur indeks keanekaragaman jenis tanaman dan hewan adalah sebagai berikut :

Dimana :
Ni : kelimpahan individu tiap jenis
H’ : Indeks keanekaragaman Jenis Shanon Weaver
N : Kelimpahan total individu
6)Lokasi dan Periode
Lokasi pemantauan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan selama tahapan konstruksi berlangsung hingga memasuki operasi.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan Pemantauan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk oleh pihak manajemen.
8)Intitusi Pemantauan
Pelaksana pengelolaan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

2.3.Tahap Operasi
2.3.1.Fisika Kimia
1)Komponen Lingkungan Yang Terkena Dampak
a)Penurunan kualitas udara di lingkungan sekitar hotel
b)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan di lingkungan sekitar hotel
c)Penurunan kuantitas air permukaan dan air tanah.
d)Gangguan kelancaran lalu lintas
e)Gangguan kenyamanan dan estetika
f)Timbulan limbah padat dan cair
2)Sumber Dampak
a)Penurunan kualitas udara
Penurunan kualitas udara disebabkan peningkatan partikel debu yang bersumber dari peningkatan lalu lintas disekitar hotel.
b)Terjadinya penurunan kuantitas air artesis dan permukaan
Menurunya kuantitas air disebabkan proses operasional hotel dan sumur bor yang ada pada hotel.
c)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Menurunya kulaitas air bersumber dari terbukanya lahan yang tidak tertutup dan oleh buangan limbah cair hotel..
d)Gangguan kelancaran lalu lintas
Keramian dan kepadatan lalun lintas bersumber dari mobilisasi yang meningkat di sekitar hotel serta mobilitas para pekerja sehari-hari pada saat operasional.
e)Gangguan estetika dan kenyamanan
Kenyamanan dan estetika wilayah proyek akan terganggu oleh adanya Mobilisasi peralatan dan material Penyiapan dan pematangan lahan pelaksanaan pekerjaan sipil.demobilisasi peralatan proyek.
f)Timbulan sampah konstruksi
Sampah disekitar tapak proyek akan meningkat yang berupa sisa-dari para pengunjung hotel dan masyarakat sekitar.
3) Parameter Dampak
a)Penurunan kualitas udara
SK Gub Jateng No. 8 Tahun 2001
b)Terjadinya penurunan kuantitas air
Frekuensi banjir yang terjadi
c)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Peraturan Menteri Kesehatan RI No.416/MENKES/PER/IX/1990
Peraturan Pemerintah No.82 Tahun 2001
d)Gangguan kelancaran lalu lintas
Kelancaran lalu lintas
e)Gangguan kenyamanan dan estetika.
Intensitas dan frekuensi aduan / keluhan, sikap masyarakat tentang aktivitas kegiatan proyek
f)Timbulan Limbah Padat
Timbulnya limbah padat/sampah pada lokasi proyek Kenyamanan dan estetika
4)Tujuan Pemantauan
Pengelolaan terhadap dampak negatif yang terjadi pada tahapan operasi ini khususnya pada bidang Fisik Kimia ini diharapkan dapat memperkecil dampak negatif yang di dapat dan menyesuaikan dengan ketetapan baku mutu yang terdapat dalam undang-undang.
5)Upaya Pemantauan
a)Penurunan kualitas udara
Metode yang digunkan untuk mengumpulkan data partikel debu sebagai kommponen perusak kualitas udara adalah melakukan pengukuran langsung di lapangan dengan menggunakan alat ’dust collector’ yang dilengkapi dengan vacum pump, filter, flow meter, kertas saring, dan genset. Untuk analisis data kandungan partikel debu digunakan formula sebagi berikut :

Keterangan :
C : Kadar Debu (mg/m3­­)
V : Volume Contoh udara yang telah dikoreksi ( m3­)
W1 : Berat kertas setelah pengambilan contoh udara
Wo : Berat kertas saring sebelum pengambilan udara.
b)Terjadinya peningakatan kuantitas air larian
Metode yang digunkan untuk pengumpulan data debit air (m3/dt) adalah melakukan pengukuran langsung dilapangan terhadap luas penampang saluran irigasi dan kecepatan aliran air yang dilakukan pada 3 titik yang berbeda dalam satu tempat pengukuran.
Metode analisis data terhadap debit saluran urigasi (m2/dt) dengan menggunakn rumus sebagai berikut :
Q = V . A
Dimana
Q : debit saluran irigasi (m3/dt)
A : luas penampang saluran irigasi
V : Kecepatan arus (m/dt)
c)Penurunan kualitas air bersih, air permukaan
Metode yang digunkan untuk pengukuran kulaitas air adalah melakukan sampling air di lapangan. Parameter yang langsung diukur secara insitu adalah suhu, bau, rasa, warna, pH, dan DO. Sedangkan parameter lain seperti Nitrogen, Phospor, COD, logam berat, sampel diberi pengawet di lapangan, kemudian dianalisis di lab induk.
Metode analisis data yang digunakan dalam analisis kualitas air sebagaimana yang tertulis dalam baku mutu golongan B atau sesuai dengan metode analisis yang di lakukan di laboratorium setempat.
d)Gangguan kelancaran lalu lintas
Pengumpulan data komponen transportasi lalu lintas dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif.
e)Gangguan kenyamanan dan estetika
Pengumpulan data komponen gangguan kenyaman dan estetika dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
f)Timbulan Limbah Padat
Pengumpulan data komponen timbulan Limbah padat dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan secara visual. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif
6)Lokasi dan Periode Pemantauan
Lokasi pemantauan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya operasional hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan enam bulan sekali selama tahapan operasional hotel berlangsung.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan pemantauan dan pengelolaanya di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu.
8)Intitusi Pengelolaan
Pelaksana pemantauan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

2.3.2.Sosial Ekonomi dan Budaya
1)Komponen Yang Terkena Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan sosial, ekonomi dan budaya yang terkena dampak penting :
a)Pertambahan Penduduk
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
c)Persepsi masyarakat
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
2)Sumber Dampak
a)Pertambahan Penduduk
Penyerapan tenaga kerja pada pembangunan proyek hotel menyebabkan terjadinya arus mobilitas perpindahan penduduk pada wilayah sekitar hotel.
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat secara tidak langsung berhubungan dengan penyerapan tenaga kerja hotel
c)Persepsi masyarakat
Dampak terhadap presepsi masyarakat bersumber dari rekruitmen tenaga kerja dan mobilitas tenaga kerja, serta perilaku pekerja sehari-hari.
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Perubahan nilai sosial budaya bersumber dari mobilitas tenaga kerja dan interaksi antar tenaga kerja atau antara pekerja dengan masyatrakat sehari-hari selama pembangunan konstruksi berlangsung.
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
Dampak dari kesehatan dan keselamatan kerja bersumber dari aktivitas alat berat, peletakan bahan-bahan bangunan dan kegiatan pembangunan sarana-dan prasarana hotel.
3)Parameter Dampak
Dampak Terhadap komponen ketenagakerjaan diukur dengan jumlah tenaga kerja yang terserap. Tolak ukur dampak terhadap pendapatan adalah SK menteri Tenaga Kerja Indonesia Tentang Ketentuan Upah minimum Tenaga Kerja.
Tolak ukur dampak terhadap kesehatan masyarakat adalah frekuensi terjadinya kecelakaan kerja dan jumlah tenaga kerja dan warga sekitar yang mengalami kecelakaan.
Tolak ukur dampak pada kegiatan perekonomian dan pendapatan diukur dengan jumlah usaha formal dan informal yang ikut telibat dengan kegiatan proyek.
Sedangkan nilai tolak ukur yang digunakan dalam kehidupan kebudayaan adalah adanya perubahan kebiasaan warga setempat dalam hal adat istiadat.
4)Tujuan Pemantauan
a)Pertambahan Penduduk
Pengelolaan terhadap pertambahan penduduk bertujuan untuk Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat
b)Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat
Pengelolaan terhadap Kesempatan kerja, kesempatan berusaha dan pendapatan masyarakat bertujuan untuk Melibatkan peran serta masyarakat dalam proyek, Meningkatkan dampak positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat dan meningkatkan kegiatan perekonomian di wilayah hotel.
c)Persepsi masyarakat
Pengelolaan terhadap Persepsi Masyarakat adalah untuk Meningkatakan dampak positif proyek bagi masyarakat sekitar
d)Terganggunya pola hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek
Pengelolaan terhadap hubungan sosial antara masyarakat dengan proyek adalah untuk Meningkatkan hubungan positif antara pemrakarsa proyek dengan masyarakat
e)Gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek
Pengelolaan terhadap dampak terjadinya gangguan kesehatan masyarakat dan pekerja proyek adalah untuk Menjaga kondisi kesehatan pekerja proyek dan masyarakat.
5)Metode Pemantauan
Metode yang digunakan untuk memantau dampak yang terjadi pada saat pra konstruksi pada bidang sosial ekonomi dan budaya. Yaitu dengan cara :
Pengumpulan data untuk komponen ketenagakerjaan, dilakukan dengan studi pustaka sedang analisis datanya adalah deskriptif kuantitatif.
Pengumpulan data untuk komponen persepsi masyarakat, dilakukan dengan wawancara. (dengan teknik sampling). Analisis datanya dengan analisis deskriptif kualitatif.
Rata-rata pendapatan dihitung dengan rumus :

Dimana :
Xi = Pendapatan
N = Jumlah Sampel
Pengumpulan data komponen kesehatan dan kselamatan kerja, nilai sosial budaya dan kamtibmas dilakukan dengan metode observasi/ pengamatan dan wawancara. Analisis datanya adalah dekskriptif kuantitatif

6)Lokasi dan Periode
Lokasi pemantauan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan enam bulan sekali selama operasional hotel.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan dan pemantuan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu.
8)Intitusi Pemantauan
Pelaksana pemantauan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

2.3.3.Biologi
1)Komponen Yang Terkena Dampak
Pada tahap konstruksi komponen lingkungan biologi yang terkena dampak penting adalah:
a)Perubahan Kwantitas Flora Darat
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
c)Perubahan Kwantitas Flora Darat
d)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
2)Sumber Dampak
a)Perubahan Kwantitas Flora Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis flora darat adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan disekitar proyek.
b)Perubahan Kwantitas Fauna Darat
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis fauna darat adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan disekitar proyek sehingga terjadinya gangguan siklus rantai makanan.
c)Perubahan Kwantitas Flora Aquatik
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis flora aquatik adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas air tanah dan adanya proses pembuangan limbah cair dari proses operasional hotel
d)Perubahan Kwantitas Fauna Aquatik
Sumber dampak yang menyebabkan menurunya kelimpahan individu dan keanekaragaman jenis flora aquatik adalah berasal dari pengaruh menurunya kualitas tanah dan adanya proses pengosongan lahan disekitar proyek
3)Parameter Dampak
Sebagai tolak ukur dampak yang terjadi pada komponen biologi adalah melihat indeks keanekaragaman yang ada, dan nilai kemerataan dari fauna dan flora darat yang terdapat di sana. Besarnya angka yang ditunjukan dapat dijadikan acuan untuk proses pengelolaan dampak hotel ini.
4)Tujuan Pemantauan
Mencegah Menurunya kelimpahan individu yang ada di darat khususnya yang terancam punah seperti ki-kuda dan pohon body, akibat dari pembangunan proyek. Dan mencegah terjadinya kepunahan satwa dan flora lainya yang berada di sekitar proyek.
5)Metode Pemantauan
Metode yang digunakan dalam pemantauan (pengumpulan) data baik tanaman maupun hewan adalah melakukan sampling langsung dilapangan.
Analisa data yng dipakai untuk mengukur indeks keanekaragaman jenis tanaman dan hewan adalah sebagai berikut :

Dimana :
Ni : kelimpahan individu tiap jenis
H’ : Indeks keanekaragaman Jenis Shanon Weaver
N : Kelimpahan total individu

6)Lokasi dan Periode
Lokasi pemantauan di pusatkan pada wilayah di sekitar tapak proyek yang terkena imbas langsung dengan adanya proyek pembangunan hotel Nyaman selalu. Proses pengelolaan dilakukan enam bulan sekali selama hotel beroperasi.
7)Pembiayaan dan Pelaksana
Pembiayaan pemnatauan di bebankan pada pihak manajemen hotel Nyaman Selalu. Sedangkan pengelolanya adalah kontraktor yang ditunjuk oleh pihak manajemen.
8)Intitusi Pemantauan
Pelaksana pemantauan adalah pihak manjemen hotel dan pengawasnya adalah pemerintah kecamatan setempat dan pelaporan hasilnya kepada BAPEDALDA Kota Semarang. Dinas Perhubungan Kota Semarang, Satlantas Polwiltabes Semarang, Dinas Pekerjaan Umum Kota Semarang dan Dinas Kebersihan Kota Semarang.

DAFTAR PUSTAKA

Anies, 2001, Metode Pengumpulan dan Analisis Data Kesehatan Masyarakat, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B,PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang.

Anonim, 1988. Pedoman Penetapan Baku Mutu Lingkungan. Kantor Menteri Negara Kependudukan dan Lingkungan Hidup, Jakarta.

Anonim, 2001, Standarisasi Lingkungan, Makalah Kursus Penyusunan AMDALTipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Anonim, 2001, Pelingkup dalam Studi AMDAL, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Anonim, 2001, Metoda Teknik Pengambilan dan Analisis Data Kependudukan, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B,PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Anonim, 2001, Metoda Teknik Pengambilan dan Analisis Data Aspek Sosial AMDAL, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B,PPLH Lembaga Penelitian universitas Diponegoro Semarang

Anonim, 2001, Metoda Teknik Pengambilan Keputusan, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B.PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang, 2001,

Anonim, 2002. Himpunan Peraturan di Bidang Pengendalian Dampak Lingkungan. Badan Pengendalian Dampak Lingkungan, Jakarta.

Brown, B.E. 1997. Integrated Coastal Management: South Asia. Departement for Internasional Development of the United Kingdom

Canter, L.W., 1989. Environmetal Impact Assessment, Mc Graw-Hill, New York.

Danu Saputro, Hernowo, 2001, Metoda Teknik Pengambilan dan Analisis Data Bising dan Getaran, Makalah Penyusunan AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Dirjen Perhubungan Darat, 1989, Pedoman Pengoperasian Fasilitas Parkir, Direktorat Bina Sistem Lalu Lintas Angkutan Kota, Direktorat Jendral Perhubungan, Jakarta.

Fandeli, C. 1989. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Penerapannya dalam Pembangunan. Liberty, Yogyakarta.

Fandeli, C. 1992, Analisis Mengenai Dampak Lingkungan dan Pemaparannya dalam Pembangunan, Liberty, Yogyakarta.

Handayani, Herniwati Retno 2001, Metoda Teknik Pengambilan dan Analisis Data Sosial Ekonomi, Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Harjosoematri K, 2000, Hukum Tata Lingkungan, Yogyakarta, edisi ketujuh cetakan lima belas, Gadjah Mada Press.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 48/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Kebisingan.

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 49/MENLH/11/1996 tentang Baku Tingkat Getaran

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 45/MENLH/10/1997 tentang Indeks Standar Pencemaran Udara

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor Kep. 30/MENLH/101999 tentang Panduan Penyusunan Dokumen Pengelolaan Lingkungan

Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2001 tentang Jenis Rencan Usaha dan / atau kegiatan yang wajib dilengkapi Analisi Mengenai Dampak Lingkungan Hidup.

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP 056 Tahun 1994 tentang Pedoman Mengenai Ukuran Dampak Penting.

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP 105 Tahun 1997 tentang Panduan Pemantauan / Pelaksanaan RKL-RPL.
Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP 229/II/1999 tentang Pedoman Teknis Aspek Sosial Dalam Penyusunan AMDAL.

Keputusan Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Nomor KEP 09 Tahun 2000 mengenai Pedoman Penyusunan Analisia Mengenai Dampak Lingkungan.

Peraturan Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 1 Tahun 1990 tentang Pokok – Pokok Pengelolaan Lingkungan Hidup di Jawa Tengah.

Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1999 tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan.

Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 1999 tentang Pengendalian Pencemaran Udara

Peraturan Pemerintah Nomor 25 Tahun 2000 tentang Kewenangan Pemerintah dan Kewenangan Propinsi sebagai Daerah Otonomi

Pusat Penelitian Lingkungan Hidup (PPLH), 2000. Himpunan Peraturan tentang Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Kerjasama antara Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro dengan Menteri Negara Lingkungan Hidup dan Badan Pengendalian Dampak Lingkungan.

Santoso, Edi, 2001, Metode Pendekatan Studi AMDAL, Kursus Penyusunan AMDAL tipe B,PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang
Sasongko D P, 1988, Metode Evaluasi Dampak, PPLH UNDIP, Semarang.

Sasongko D P, 2005, Metodologi AMDAL, PPLH UNDIP, Semarang

Sasongko , Dwi P, 2001, Metodologi AMDAL ( Metode Identifikasi, Prediksi dan Evaluasi Dampak), Makalah Kursus Penyusunan AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang
Sudharto P. Hadi, 1995, Aspek Sosial AMDAL : teori dan Metode, Yogyakarta, Gadjah Mada Press.

Suratmo, G. 2002. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Sihwanto dan M.Rum Budi S, 2000, Konservasi Air Tanah Daerah Semarang. DGTL

Sumantri, Indro, 2001, Metoda Teknik Pengambilan dan Analisis Data Kualitas Udara, Makalah Penyusunan AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro Semarang

Sumarno, 2001, Metode Teknik Pengambilan dan Analisis Data Kualitas, Air, Makalah Kursus AMDAL Tipe B, PPLH Lembaga Penelitian Universitas Diponegoro, Semarang.

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor. 660.1/26/1990 tentang Baku Mutu Air di Propinsi Jawa Tengah.

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor. 660.1/33/1990 tentang Pedoman Teknis Pengambilan Contoh Air dan Limbah Cair di Propinsi Daerah Tingkat I Jawa Tengah.

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 660.1/02/2000 tentang penunjukan Laboratorium Penguji Kualitas Lingkungan di Propinsi Jawa Tengah

Surat Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Jawa Tengah Nomor 05 tahun 2000 tentang Baku Mutu Udara Ambien

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Hayati dan Ekosistemnya.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 1992 tentang Penataan Ruang.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 1997 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup.

Undang Undang Republik Indonesia Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah.

Leave a comment